Dalam dunia organisasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), konsep capacity building semakin dikenal sebagai salah satu strategi penting untuk meningkatkan kompetensi individu maupun kelompok. Salah satu pendekatan yang dinilai efektif dalam mendukung proses ini adalah experiential learning , atau pembelajaran berbasis pengalaman. Metode ini memberikan ruang bagi peserta untuk belajar melalui aktivitas langsung, refleksi, dan penerapan konsep secara praktis.
Salah satu implementasi nyata dari experiential learning dalam konteks capacity building adalah melalui kegiatan outbound training . Di Indonesia, banyak lembaga pelatihan yang menawarkan layanan ini, salah satunya adalah Agievent penyedia jasa event organizer dan pengembangan SDM yang mengkhususkan diri pada program outbound serta aktivitas experiential learning.
Experiential learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan langsung peserta dalam pengalaman nyata. Teori ini dikembangkan oleh David Kolb, yang menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui siklus empat tahap Dengan kata lain, seseorang belajar bukan hanya dari teori, tetapi dari proses mengamati, merenung, dan mencoba dalam konteks nyata.
Menurut David Kolb (1984), experiential learning melibatkan empat tahap pembelajaran berulang:
Pengalaman konkret (Concrete Experience)
Refleksi atas pengalaman (Reflective Observation)
Pembentukan konsep (Abstract Conceptualization)
Eksperimen aktif (Active Experimentation)
Metode ini tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk keterampilan dan sikap melalui pengalaman nyata yang relevan.
Capacity building atau pembangunan kapasitas merujuk pada upaya sistematis untuk meningkatkan kemampuan individu, tim, atau organisasi dalam mencapai tujuan mereka secara efektif dan berkelanjutan. Tujuannya bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun sikap, pola pikir, serta kemampuan manajerial yang mendukung performa keseluruhan.
Pendekatan experiential learning didasarkan pada filosofi bahwa “manusia belajar lebih baik melalui pengalaman langsung”. Konsep ini dikembangkan oleh David A. Kolb yang menjelaskan proses pembelajaran sebagai siklus: pengalaman konkret → observasi dan refleksi → formulasi konsep → eksperimen aktif → dan kembali ke pengalaman baru.
Dalam konteks capacity building , metode ini sangat relevan karena:
Berikut grafik sederhana yang menggambarkan penerapan teori Kolb dalam outbound training:
Outbound training merupakan salah satu bentuk paling populer dari experiential learning . Program ini biasanya diselenggarakan di alam terbuka dengan berbagai permainan dan tantangan yang bertujuan untuk membangun karakter, mental, dan kerja sama tim.
Beberapa manfaat utama outbound training dalam konteks capacity building meliputi:
Program ini sangat cocok untuk instansi pemerintah, perusahaan swasta, organisasi non-profit, hingga institusi pendidikan yang ingin meningkatkan mutu SDM secara holistik.
Program Outbound berbasis Experiential Learning
Pelatihan dengan metode experiential learning memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pelatihan konvensional:
Keterlibatan Tinggi: Peserta aktif terlibat, bukan hanya menjadi pendengar pasif.
Pembelajaran Mendalam: Melalui pengalaman nyata, peserta membentuk pemahaman yang lebih kuat dan berkesan.
Pengembangan Soft Skill: Selain keterampilan teknis, peserta mengasah kepemimpinan, komunikasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan.
Adaptasi Kontekstual: Peserta belajar dalam konteks nyata yang menyerupai dunia kerja, sehingga lebih mudah menerapkan hasil pelatihan.
Berikut adalah beberapa bentuk pelatihan experiential learning yang sering digunakan di lingkungan organisasi:
Simulasi dan Role Play: Digunakan dalam pelatihan pelayanan pelanggan atau negosiasi untuk melatih respon dalam situasi nyata.
Studi Kasus Nyata: Peserta diajak menganalisis dan mencari solusi dari kasus yang terjadi di organisasi sendiri.
Proyek Kolaboratif: Tim menyelesaikan tugas atau tantangan lapangan dalam batas waktu tertentu.
Outbound Training: Kegiatan luar ruang yang menguji kekompakan tim, ketahanan mental, dan kepemimpinan dalam situasi tidak biasa.
Sebuah perusahaan retail nasional menerapkan pelatihan berbasis experiential learning untuk tim manajerial baru. Dalam program tiga hari, peserta mengikuti:
Simulasi manajemen krisis toko
Latihan negosiasi supplier dengan role play
Proyek lapangan: menyusun ulang strategi display produk
Hasilnya:
Peningkatan kemampuan kepemimpinan dan pengambilan keputusan sebesar 30% (berdasarkan survei HR)
Retensi karyawan di unit tersebut meningkat dalam enam bulan ke depan
Para peserta menyatakan pelatihan jauh lebih relevan dan “tidak membosankan”
Kasus: Program Outbound
Latar Belakang:
Perusahaan mengalami stagnasi produktivitas akibat konflik antar-divisi dan kurangnya komunikasi efektif.
Solusi:
Menggelar program outbound berbasis experiential learning selama dua hari di kawasan pegunungan, dengan fokus pada:
Problem-solving games antar divisi
Tantangan team building seperti high rope dan trust fall
Sesi refleksi dan diskusi kelompok
Hasil:
Terjadi peningkatan kepuasan kerja (naik 27%)
Konflik interpersonal berkurang signifikan
Komunikasi lintas divisi lebih terbuka dan efisien
Agievent hadir sebagai solusi inovatif dalam penyelenggaraan outbound training dan berbagai aktivitas experiential learning. Dengan pendekatan profesional dan desain program yang disesuaikan dengan kebutuhan klien, Agievent berhasil menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya menyenangkan namun juga bermakna.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Agievent antara lain:
Kolb, D. A. (1984). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. Prentice Hall.
Priest, S., & Gass, M. A. (2017). Effective Leadership in Adventure Programming. Human Kinetics.
Sugiharto, D. (2020). “Pengaruh Outbound Training Terhadap Kinerja Tim Karyawan di Perusahaan X.” Jurnal Psikologi Terapan Indonesia, 2(1), 45-56.
Hidayat, T. (2019). "Metode Experiential Learning dalam Pelatihan SDM." Jurnal Manajemen dan Bisnis, 10(3), 213–225.
Capacity building tidak lagi bisa hanya bergantung pada pelatihan konvensional yang bersifat teoretis. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mampu memicu pertumbuhan kemampuan dan karakter secara menyeluruh. Dengan menggunakan metode experiential learning , khususnya melalui outbound training , organisasi dapat menciptakan SDM yang tangguh, adaptif, dan kolaboratif.
Agievent menjadi mitra strategis dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan dedikasi pada kualitas dan pengalaman belajar yang bermakna, dan siap mendampingi organisasi dalam membangun kapasitas SDM yang unggul dan siap menghadapi masa depan.
Ingin membangun tim yang solid dan berdaya saing tinggi? Hubungi Agievent dan mulailah perjalanan pengembangan SDM Anda !
Event - Tour